Selasa, 26 Maret 2013

Ulat Sutra,Bukti Kekuasaan Sang Maha Pencipta

Pernah melihat bentuknya? Bagaimana pendapat anda ?
Menjijikkan, menggelikan, atau biasa-biasa aja?

Jujur, ketika mendengar nama "ulat", yang terlintas di benakku adalah sesosok makhluk kecil dengan bentuk tubuh yang sangat-sangat menjijikkan dan selalu kuhindari. Mungkin bagi sebagian orang, ini agak berlebihan, tapi tidak bagiku.  Makhluk yang bernama ulat ini, dari jenis atau seukuran apapun selalu saja meninggalkan rasa jijik dan geli yang kadang tanpa sadar membuat aku merinding. Hihhh.!

Hal  ini lumayan lama aku alami, berpuluh tahun. Sejak aku tanpa sengaja harus berurusan dengan makhluk kecil ini. Seingatku kejadiannya berawal ketika aku masih duduk di bangku Teka.

Bapakku  hobby menanam berbagai macam jenis tanaman di halaman. Mulai dari berbagai macam jenis sayuran, jagung, kacang-kacangan dan sebagainya.Hampir setiap sore, ketika bapak menyiram tanaman, aku pasti ikut membantu. Dan ketika selesai membantu, aku suka duduk diatas dahan sebuah pohon yang batangnya cukup kuat untuk menopang tubuh kecilku. Sampai suatu ketika, tanpa kusadari ternyata sesosok makhluk kecil berwarna cerah telah menempel dengan manisnya di rok ku.

Sesosok makhluk sebesar telunjukku berwarna hijau cerah bergaris hitam dengan dua buah bintik berwarna jingga kemerahan sedang memandangiku. Kontan aku menjerit dan berteriak sekuat-kuatnya sambil berusaha mengibaskan makhluk tersebut. Tapi kibasan tanganku tak membuatnya bergeming, bahkan makin menguatkan kaki-kakinya yang pendek bergelayut di rokku. Dan tubuhnya itu....hiihh...begitu lembek dan menggelikan ketika tersentuh oleh tangan kecilku. Lalu aku berlari ke arah bapak minta pertolongan untuk segera melepaskan makhluk mengerikan tersebut...

 Dan sejak saat itulah, rasa kaget dan juga geli serta jijik selalu menyergap setiap melihat jenis makhlik tersebut, bahkan di layar kaca sekalipun :/

Hal tersebut berlangsung sampai aku dewasa, bahkan sampai memiliki keluarga. Parahnya, anak-anakku yang mengetahui keadaanku ini kadang sering menggodaku dengan memperlihatkan makhluk kecil tersebut dan akan tertawa senang ketika melihat aku melompat-lompat karena jijik dan gelinya :(

Lalu, suatu hari  suamiku  membawa sesuatu di dalam gulunga sebuah kertas....
Penasaran....lalu kudekati dan, alah maakkk...ternyata di dalam gulungan kertas tersebut terdapat begitu bayak makhluk kecil berwarna putih, "teman-teman" dari musuh bebuyutanku. Hiiih....
Mereka meliuk kesana kemari sambil melahap dedaunan yang merupakan makanan mereka. Daun murbey.
Ya...gerombolan makhluk kecil yang dibawa oleh suamiku tadi ternyata adalah ratusan ulat sutra....

Hampir sepekan, aku menghindari ruangan dimana si gerombolan makhluk kecil tersebut di letakkan. Tetapi bersamaan itu pula, rasa penasaranku untuk mengetahui hal tentang makhluk kecil tersebut mulai menyusup sedikit-sedikit, terlebih ketika seringnya suami dan anak bungsuku yang masih berusaha Delapan tahun bolak-balik memetik daun murbey yang tumbuh di sekitar rumah untuk memberi makan mereka.

Jenis makhluk seperti apa sih mereka ini, kok rakus amat? Belum beberapa jam, ranting murbey yang dipetik oleh sang suami telah gundul dan diganti dengan ranting yang baru lagi.
Ohoo...ternyata rasa penasaran ini akhirnya mendorong nyaliku untuk lebih berani mendekat sedikit demi sedikit.

Mula-mula aku masih berdiri sekitar dua meteran dari gerombolan si makhluk kecil tadi , memperhatikan mereka dari jauh  melahap helai demi helai daun dan menghabiskannya dalam waktu yang singkat. Dan berawal dari memperhatikan dari jarak jauh, akhirnya aku  makin berani beringsut sedikit demi sedikit hingga tanpa kusadari aku sudah mulai berani duduk dan memperhatikan mereka dari dekat.

Subhanallah....aku tertegun. Begitu Kuasa Allah Yang Maha Menciptakan Makluk. Inikah jenis makhluk yang selama ini membuatku kalang kabut? Makhluk kecil yang sangat lemah yang bagiku sangat menjijikkan ternyata adalah penghasil benang sutra yang begitu dihargai oleh manusia hingga banyak orang yang rela membayar sejumlah harga yang tidak murah hanya untuk mengejar beberapa helai kain sutra yang dihasilkan oleh rombongan makhluk kecil lemah dihadapanku. Astagfirullah.!

Rasa kagum akan kebesaran ciptaan Allah Azza wa Jalla ini, membuat aku makin tekun memperhatikan mereka, lalu mulai berani sedikit demi sedikit menyentuh mereka meski masih  dengan perantaraan ranting daun murbey sisa santapan mereka. Sejak itu, aku mulai terjun memberi makan, memperhatikan perkembangan mereka yang sangat pesat hingga akhirnya ketika mereka mulai mengeluarkan helai demi helai benang dari belakang mereka.
Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya....dan tidak seharusnya aku merasa jijik dengan makhlik yang Dia ciptakan.
Ya....aku harus berani, dan harus bisa mengatasi perasaan yang berkaitan dengan makhluk kecil tersebut. Insya Allah...aku mau, dan aku yakin bisa.....

Tuhanku...sesungguhnya tidaklah Engkau ciptakan ini sia-sia. Maha suci Engkau maka hindarkanlah Aku dari Azab Neraka


Ulat sutra  penghasil benang sutra


Kepompong ulat sutra yang siap panen


Memisahkan helai benang sutra dari kepompongnya


Kain sutra siap dijadikan busana......

Tidak ada komentar: